RUMAH NOMOR 21 PART 1 #Rumah nomor 21 #Fiksi #Part 3 Oleh: Adh Va "Siapa kalian!!" Seru Dimas pada lima orang bertopeng yang tiba-tiba masuk ke kamarnya. Sementara Astri istrinya sibuk menutupi tubuhnya yang polos dengan selimut sembari meringkuk ketakutan. "Bereskan" perintah salah seorang dari mereka. Tanpa diperintah dua kali, empat orang yang mungkin anak buah dari yang mengkomando menyeret Dimas yang hanya memakai CD dari tempat tidur dan menghajarnya habis-habisan hingga meregang nyawa. "Jangan ... ! Hentikan ... ! teriak Astri sembari menangis menyaksikan orang yang baru menikahinya dua hari yang lalu itu sekarat. Hanya dengan berbalut selimut, segera ia menghambur ke arah suaminya yang bersimbah darah. "Mau kemana, Sayang?" tanya seseorang yang mungkin adalah bosnya sembari mencekal lengan Astri. "Lepas, biadab kalian semua. Apa salah kami, hah!" hardik Astri sambil berurai air mata. "Kesalahan kalian adalah ... menikah ...
Postingan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
TUMBAL PESUGIHAN PART 5 TAMAT #Tumbal_Pesugihan #Fiksi #Part_15 #TAMAT Oleh: Adh Va "Enggak! Aku nggak mau kehilangan anak kita, Bang ...! Aku nggak mau ...!" teriak Sari histeris seraya terus meronta. "Sudah, Dek ... jangan begitu ...," ujar Bayu sambil mendekap tubuh istrinya yang terus berusaha melompat turun dari tempat tidur. "Sari, jangan begitu, Nak ... kamu harus ikhlas ...." Ibu mertua Bayu turut menenangkan. "Betul, Ri. Berarti Allah lebih sayang sama anak kamu ...." Anis mengusap lembut kepala sang adik. "Tapi aku sudah begitu lama menantikannya, Mbak ...!" ujar Sari sambil tersedu. Ia belum bisa menerima kenyataan buruk yang menimpanya. "Tidak ada yang bisa melawan takdir, Nak. Ikhlas, itulah jalan terbaik. Nanti juga kan, kamu masih bisa hamil lagi," rayu sang Ibu. "Betul, Dek. Kita akan berusaha agar kamu bisa secepatnya hamil lagi, dan kita akan segera punya anak." Bayu turut menambahkan. "Betu
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
TUMBAL PESUGIHAN PART 4 #Tumbal_Pesugihan #Fiksi #Part_4 Oleh: Adh Va "Tolong jangan ganggu saya, saya hanya mencari rezeki di sini," kata gadis itu memberanikan diri. Selimutnya tiba-tiba terbuka, dan muncul di sana sesosok bayi dengan luka lebam di sekujur tubuhnya. "Aaaa ...!" Spontan gadis itu menjerit. Kreeek .... Terlihat pintu terbuka .... "Bu Sari? Pak Bayu?" panggil Uut dengan sedikit perasaan lega. Mungkin kedua majikannya itu mendengar jeritannya. Lama, tidak ada siapa pun yang muncul dari balik pintu. "Ibu ... Bapak ...." Kembali ia memanggil. "Owee ... oweee ...." Muncul dari sana dua sosok bayi yang masih begitu kecil, dengan tali plasenta yang masih menggantung di pusarnya. "Aaaa ...!" jerit Uut sembari menutup wajahnya dengan selimut. Kedua bayi itu terus merangkak mendekat dan melompat naik ke atas tempat tidur. "Pergi! Jangan ganggu saya ...!" teriak Uut sembari menangis. "Oweee ... oweee ..